Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka paling banyak mendapat sentimen negatif dari netizen di antara para cawapres lainnya saat debat pilpres keempat, Minggu (21/1) malam.
Hal tersebut berdasarkan data analis media sosial Drone Emprit menurut pantauan di X periode Minggu (21/1) pukul 19.00-22.00 WIB.
Drone Emprit menunjukkan Gibran mendapat sentimen negatif terbesar, yakni 60 persen. Sementara, sentimen positifnya 33 persen, dan sentimen netral 7 persen.
“Ini menunjukkan adanya sentimen yang kurang menguntungkan atau permasalahan yang mungkin sedang dihadapi oleh Gibran Rakabuming di media sosial selama jangka waktu yang ditentukan,” kata Ismail Fahmi, founder Drone Emprit dalam cuitannya, Senin (22/1).
Cawapres nomor urut 3 Mahfud meraih sentimen negatif kedua terbesar dengan 12 persen, jauh dibanding sentimen positifnya yang mencapai 79 persen, dan 7 persen sisanya netral.
Kemudian, cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi sosok yang paling kecil meraih sentimen negatif, yakni hanya 6 persen. Ia mencatat sentimen positif terbesar dengan 80 persen, dan 14 persen lainnya netral.
“Analisis sentimen menunjukkan gambaran yang berbeda dari yang ditunjukkan oleh volume percakapan. Meskipun Muhamin Iskandar dan Gibran Rakabuming memiliki volume percakapan yang hampir sama, sentimen mereka berbeda secara signifikan, dengan Muhamin mendapatkan pandangan yang sangat positif dan Gibran mendapatkan pandangan yang mayoritas negatif,” ujar Ismail.
“Sementara itu, Mahfud MD, meskipun memiliki volume percakapan yang lebih rendah, memiliki pandangan yang mayoritas positif yang menunjukkan kualitas daripada kuantitas dalam hal sentimen online. Ini menunjukkan pentingnya tidak hanya jumlah penyebutan tetapi juga kualitas percakapan yang terjadi di media sosial,” lanjut dia.
Apa yang membuat sentimen negatif Gibran begitu besar?
Netizen mengkritik tindak tanduk Gibran selama debat cawapres kedua ini. Salah satunya, netizen mengkritik Gibran yang diduga melanggar aturan debat dengan meninggalkan podium untuk bicara.
Kemudian, beberapa pengguna media sosial menganggap Gibran tidak memiliki adab dan menggunakan gaya yang konyol dalam debat. Misalnya, Gibran sempat menyindir Mahfud dengan merunduk dan menyebut tengah mencari jawaban Mahfud.
Sejumlah netizen menganggap gestur Gibran itu sombong dan ingin merendahkan Mahfud dalam debat cawapres. Ia juga kerap membawa-bawa nama Co-Captain Timnas AMIN Thomas Lembong dalam debat semalam.
“Gibran juga dikritik karena mengejek Prof. Mahfud dan membawa-bawa Tom Lembong,” ungkap dia.
Selain itu, beberapa pengguna media sosial merasa bahwa Gibran tidak layak menjadi perwakilan anak muda.
Kemudian, beberapa pengguna media sosial juga mengkritik kontradiksi antara hilirisasi dan semangat Green Jobs yang diungkapkan oleh Gibran. Serta ada yang merasa bahwa performa Gibran menurun dibandingkan sebelumnya.
Polah Gibran itu juga mendapat kritik dari Dewan Pembina Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid. Ia menilai sejumlah gimik Gibran dalam debat keempat pilpres tersebut terkesan melecehkan dan semestinya tak perlu dilakukan.
“Ya itu kan kesannya melecehkan sekali. Menurut saya itu debat, dan enggak perlu seperti itu,” ujar Yenny.
Usai debat, Gibran sempat ditanya soal sikapnya yang terkesan ofensif ke dua cawapres lainnya. Gibran menjawab dirinya menyerahkan penilaian atas performanya selama debat cawapres kedua kepada masyarakat.
“Ya masalah ofensif atau tidak saya kembalikan ke pemirsa atau penonton,” kata Gibran.
Putra sulung Presiden Joko Widodo itu menegaskan ia hanya berniat untuk berdiskusi dan bertukar pikiran baik dengan cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD.
“Tadi saya hanya bertukar pikiran, menyampaikan visi misi, itu saja,” ujarnya.