Mengenal OPEC: Sejarah, Tujuan, dan Negara Anggotanya - FINROLL.COM

Mengenal OPEC: Sejarah, Tujuan, dan Negara Anggotanya

  • Bagikan

Jakarta : OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) adalah organisasi internasional yang mewakili negara-negara pengekspor minyak.

OPEC didirikan pada 14 September 1961 di Baghdad, Irak, organisasi ini bertujuan untuk mengkoordinasikan kebijakan minyak di antara negara anggota dan menjaga stabilitas harga minyak di pasar global.

Dengan anggotanya yang berasal dari berbagai belahan dunia, OPEC berperan penting dalam menentuka

Nah, untuk mengetahui lebih jauh tentang sejarah, tujuan, dan negara anggotanya, berikut penjelasannya dikutip dari laman OCBC.

Apa Itu OPEC?

OPEC adalah organisasi antar pemerintah yang terdiri dari negara-negara pengekspor minyak. Fokus utama organisasi ini adalah untuk mengoordinasikan dan menyatukan kebijakan perminyakan di antara negara-negara anggotanya.

Dengan demikian, OPEC bertujuan untuk menjaga stabilitas harga minyak, menjamin pasokan minyak yang efisien, dan memastikan keuntungan yang adil bagi negara-negara anggota.

Tujuan Didirikannya OPEC

OPEC didirikan dengan tujuan utama untuk melawan dominasi perusahaan-perusahaan minyak besar dunia, yang dikenal sebagai “The Seven Majors”, yang mengendalikan pasar minyak internasional pada akhir 1950-an.

Selain itu, OPEC bertujuan untuk memastikan stabilitas pasar minyak global, menjaga kepentingan negara-negara anggota, mengamankan pasokan minyak yang ekonomis dan teratur, serta mengatur pengembalian modal yang adil bagi para investor di sektor perminyakan.

Sejarah OPEC

Pada Februari 1959, harga minyak dunia mengalami penurunan ekstrem akibat monopoli yang dilakukan oleh “The Seven Majors,” perusahaan-perusahaan minyak besar dari Amerika Serikat, Inggris, Jepang, dan negara-negara Eropa lainnya.

Perusahaan-perusahaan itu menetapkan harga minyak di pasar internasional tanpa melibatkan negara-negara penghasil minyak, sehingga merugikan negara-negara tersebut.

Merespons situasi ini, pada 1960, lima negara penghasil minyak utama – Arab Saudi, Iran, Irak, Kuwait, dan Venezuela – berkumpul di Baghdad untuk membentuk OPEC.

Pembentukan OPEC adalah bentuk perlawanan terhadap kontrol yang dilakukan oleh “The Seven Majors.” Dengan berdirinya OPEC, negara-negara penghasil minyak ingin mengambil alih kendali terhadap produksi dan harga minyak di pasar internasional.

Pada tahun-tahun awal, OPEC menghadapi tantangan untuk mendapatkan pengakuan internasional. Namun, dengan meningkatnya permintaan minyak dan krisis minyak pada 1973, peran OPEC semakin menguat.

Krisis ini menunjukkan negara-negara penghasil minyak, melalui OPEC, dapat memengaruhi harga minyak dunia dengan membatasi pasokan.

Pada era 1980-an, OPEC mulai memainkan peran yang lebih besar dalam menstabilkan harga minyak, meskipun tetap menghadapi tantangan dari negara-negara non-anggota.

Indonesia bergabung dengan OPEC pada 1962 dan sempat beberapa kali keluar-masuk organisasi ini. Pada 2008, Indonesia memilih untuk menonaktifkan keanggotaannya karena perubahan status menjadi importir minyak.

Meskipun begitu, Indonesia kembali bergabung pada 2014 sebelum akhirnya keluar lagi pada 2016 akibat kebijakan OPEC yang menurunkan produksi minyak Indonesia sebesar lima persen.

Bentuk Kerja Sama OPEC

OPEC melakukan kerja sama melalui koordinasi kebijakan minyak di antara negara-negara anggota. Organisasi ini menetapkan target produksi untuk menjaga keseimbangan antara permintaan dan pasokan di pasar global, serta bekerja sama dalam penelitian dan pengembangan di sektor minyak dan gas.

OPEC juga berperan dalam menyelesaikan perselisihan di antara negara-negara anggotanya untuk mencapai stabilitas harga minyak dunia.

Negara-Negara Anggota OPEC

Sejak pendiriannya, anggota OPEC telah berkembang dari lima negara menjadi 13 negara anggota aktif.

Lima negara pendiri OPEC adalah:

  1. Arab Saudi
  2. Iran
  3. Irak
  4. Kuwaitdan
  5. Venezuela

Seiring waktu, negara-negara lain bergabung:

  1. Qatar
  2. Indonesia
  3. Libya
  4. Uni Emirat Arab
  5. Aljazair
  6. Nigeria
  7. Ekuador
  8. Gabon
  9. Angola
  10. Guinea
  11. Khatulistiwa
  12. Kongo.

Setiap negara anggota memiliki kepentingan yang sama untuk menjaga stabilitas harga minyak dan memaksimalkan pendapatan dari ekspor minyak mereka.

OPEC memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas pasar minyak global dan melindungi kepentingan negara-negara pengekspor minyak.
Meski menghadapi tantangan seperti fluktuasi harga dan dinamika geopolitik, OPEC terus bekerja untuk mencapai tujuannya. Organisasi ini tetap relevan sebagai pemain kunci dalam menentukan kebijakan energi global.

Dengan memahami sejarah dan peran OPEC, kita dapat lebih menghargai pentingnya organisasi ini dalam menjaga keseimbangan pasar energi dunia. (Zein Zahiratul Fauziyyah)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *