Finroll.com – Siapa yang tidak kenal dengan Kota Bukittinggi. Kota yang terletak di Sumatera Barat ini tersohor menjadi ikon tanah minang dengan Jam Gadangnya. Eits, enggak cuma itu aja lho, selain Jam Gadang ternyata ada lima destinasi wisata lainnya yang perlu kamu kunjungi.
Apa aja? Yuk simak!

Sebagai kota yang berada di dataran tinggi, Bukittinggi pun dikelilingi oleh deretan kontur tebing dan bukit yang menjulang. Salah satunya adalah Ngarai Sianok yang juga disebut sebagai “Grand Canyon-nya Indonesia”.
Ngarai Sianok sendiri merupakan lembah sempit yang dikelilingi oleh tebing curam, dan diisi oleh sungai kecil ditengahnya. Kontur lembah Sianok tercipta akibat proses turunnya sebagian lempeng bumi.
Ngarai ini membentang sepanjang 15 km dari sisi selatan Nagari Koto Gadang sampai Nagari Sianok Enam Suku. Kedalaman tebing mencapai 100 meter dan lebar celah 200 meter.
Udara yang segar, burung yang berkicauan, riuh sendu air sungai membuat Anda bisa merasakan “beranda surga” di Ngarai Sianok. Anda juga bisa trekking, bersepeda, atau jalan-jalan santai di area ini.

Bergeser sedikit sekitar kurang lebih 21 km dari pusat kota Bukittinggi, kita bisa kembali memanjakan mata untuk bersantai sembari menikmati panorama alam di Puncak Lawang, Danau Maninjau.
Di atas Puncak Lawang, Danau Maninjau akan terlihat sangat indah. Hamparan air biru yang teduh, semilir angin pegunungan, hingga udara yang amat segar. Kombinasi tepat untuk menghilangkan sejenak beban dunia.
Untuk mendapat momen terbaik melihat Danau Maninjau dari Puncak Lawang, Anda disarankan datang pada pagi hari diantara jam 8-10. Sebab jika lebih awal atau lebih siang maka kabut tebal akan turun dan menutupi lanskap Danau Maninjau.\

Hari sudah beranjak siang, perut terasa lapar dan bayangan akan makanan sudah menari di kepala kita. Oh ya, kita juga perlu menyeruput kopi untuk melengkapi hari ini di Bukittinggi.
Untuk itu, ada salah satu cafe&resto yang wajib Anda kunjungi disana, yaitu Taruko Cafe & Resto. Jika Anda dari pusat kota, maka untuk menuju lokasi ini diperlukan 15 sampai 20 menit. Sepanjang perjalanan, Anda akan melalui jalanan berbatu yang menurun, hal ini dikarenakan posisi kafe yang berada di dasar lembah. Wow.
Yang paling istimewa di sini adalah panorama sekeliling kafe yang masih berupa alam. Tebing, pepohonan hijau, dan bukit-bukit. Semilir angin dingin yang merayap makin menambah kesyahduan waktu makan siang dan ngopi Anda.

Jika Anda suka sejarah sekaligus berwisata, maka Lobang Jepang di Bukittinggi menjadi salah satu tujuan wajib.
Berlokasi di Taman Panorama, Lobang Jepang ini bisa ditempuh 15 menit berjalan kaki dari Jam Gadang. Menurut berbagai informasi, Lobang Jepang ini berkedalaman 49 meter di bawah permukaan tanah. Lama pengerjaannya 3 tahun yang dikerjakan oleh tenaga paksa (romusha) asal Kalimantan, Sulawesi, dan Jawa.
Ketika pertama kali ditemukan tahun 1950, bangunan sisa peninggalan perang dunia kedua ini memiliki pintu yang selebar 20 cm dan berkedalaman 64 meter. Setelah melalui pemugaran, pelebaran goa dan pengolaan pemda setempat, barulah tahun 1984 Lobang Jepang dibuka untuk umum.